yuk lurus lurusan ke Allah

nggak papa kan kalau kita berlomba ke hal yang  baik, yaitu lurus lurusan ke Allah. Kita lombakan diri kita dengan yang lain untuk lurus lurusan ke Allah. Kita start dari sebagai saksi yaitu hanya menyaksikan Allah sebagai penguasa tunggal. yang dinilai adalah lurusnya jiwa kita menjadi saksi dengan apa yang di saksikan bahwa tidak ada tuhan selain Allah sebagai penguasa mutlak. Jadi disini skor tertinggi adalah dimana kesaksian tanpa ego alias ego nol.

kemudian start ke dua adalah lurus lurusan sebagai hamba yaitu ketika kita shalat, baca al quran, sedekah, atau ibadah lainnya. disini yang dinilai adalah seluruh aktifitas shalat dan lainnya adalah karena Allah, bukan karena pahala, surga atau lainnya. semakin lurus ke Allah maka mendapatkan skot yang tinggi tentunya lurus sebagai abdi Allah yang hanya menjalankan karena Allah.

Dan start ketiga adalah sebagai khalifah. kelurusan yang dinilai adalah segala aktivitas duniawi ini adalah bahwa urusan duniawi dilakukan dalam rangka mewakili Allah , jika kita bekerja bukan untuk mencari duit atau nafkah tapi untuk mewakili Allah. Mewakili Allah sebagia guru, sebagai Coach, sebagai pedagang, sebagai karyawan dan lainnya. Semakin lurus dalam hal ini maka skor akan semakin tinggi.

Yang dianggap pemenang adalah siapa saja yang berhasil meluruskan dirinya ke Allah. Yang dianggap kalah adalah mereka yang tidak mau lurus ke Allah.

Dan hadian sebagai pemenang nanti akan diberikan langsung oleh Allah SWT. Besar kecilnya itu semua terserah kepada Allah.

SELAMAT BERLOMBA

Lurus ke Allah jangan belok ke pahala

Hati hati dengan penceramah agama yang membanjiri informasi dengan pahala pahala, sebab jika kita terlena bisa lupa tujuan ibadah itu sendiri. Dalam ayat iyyakana budu, sudah sangat jelas bahwa hanya kepada Engkau aku beribadah, jadi bukan karena pahala aku beribadah.  Kalau ibadah kita karena pahala maka kita telah menyalahi ayat iyyakana budu yang ada di surat al fatihah.

Ramadhan banyak ustad yang memotivasi jamaahnya dengan cara yang salah yaitu membelokkan jamaahnya dengan pahala. Tapi kesalahan ini sudah di anggap lumrah dan wajar, bahkan kalau ada yang memperingatkan bahwa cara itu salah, malah yang disalahkan, Persis tulisan saya ini, akan banyak yang tidak setuju dan justru menyalahkan saya, meski tidak berani menyalahkan surat al fatihah pada ayat:  iyyakana budu.

 

Ruang kelas kami sediakan, Allah sendiri yang mengajarkan

Kami sediakan kelasnya berdasarkan prosedur yang ada di al Quran dan sunah. Dan Allah sendiri yang akan mengajarkan. Jika anda tidak percaya silahkan buktikan. Belajar di padepokan bukan hanya belajar teori (ruang kelas) tapi juga belajar secara langsung dengan pengajarnya adalah Allah SWT. Jangan dulu menilai apa yang kami lakukan sebagai penyedia kelas, dengan batas pengetahuan anda, cobalah terbukan dan biarkan pikiran dan keyakinan anda membaca apa yang tuliskan ini. Biarkan saya menulis bahwa Allah pengajarnya dan kami menyediakan ruang kelasnya.  Kalau anda menilai maka anda terjebak dengan pikiran anda sendiri dan terkungkung seperti katak di tutup tempurung.

Ruang kelas yang kami sediakan disini kami kemas dengan sedemikian rupa tanpa anda sadar bahkan dan anda akan mendapatkan pengajaran langsung dari Allah.

Pengajaran langsung dari Allah ini tidak bisa diajarkan siapapun tidak dapat di wakilkan kepada siapapaun. Pengajaran langsung dari Allah dan anda akan mengalami dan anda  akan paham dengan apa yang telah diajarkan Allah karena biasanya anda tidak sadar ketika sedang di ajar Allah, sadar sadar ketika pengajaran tadi sudah selesai.

kemudian anda bisa konsultasikan dengan saya terkait dengan pengajaran itu tadi dan ini tidak dapat dilakukan secara online tapi offline. Saya akan membantu untuk mengurai apa yang telah Allah ajarkan pada anda sehingga anda lebih mantap dan lebih mak jleb dengan pengajaran Alah yang baru saja anda alami dan anda terima.

Baik sampai ketemu secara offline ……. tentunya PROKES tetap berlaku