Mindfulness islam berakar pada ihsan kepada Allah atau menyadari Allah, dari ihsan ini kemudian di terapkan dalam tiga model kesadaran yaitu kesadaran akan Allah yang Maha suci, dengan kesucian tersebut kita puji dengan cara mengagungkan Allah SWT.
kita ini adalah yang sadar ini kita sebenarnya tidak sedang bermasalah tapi jasad kitalah yang bermasalah. Kita baru bermasalah jika kita tidak menyadari Allah, untuk itu kita belajar menyadari Allah dengan 3 keadaan kesadaran yang saya sebutkan diatas.
dalam psikologi kita mengenal adanya power dan force, ini adalah dua kekuatan untuk melakukan sesuatu atau untuk menyelesaikan masalah. Namun ada perbedaan jika force maka yang kita gunakan adalah daya kasar atau daya fisik sehingga kelihatan berlebihan (bahasa jawa ngoyo) dan emosional . tapi dengan power kita lebih fokus pada kekuatan kesadaran yaitu menyadari bahwa masalah itu adalah amanah, dan amanah itu adari Allah yang maha suci. maka disini untuk menggunakan power kita perlu memahami letak amanah Allah itu dimana. Misalnya ketika anak ada masalah di sekolah maka kita lihat bahwa amanahnya adalah anak dan tandanya adalah menurut sekolah anak melakukan kesalahan sehingga perintahnya orang tua datang ke sekolah untuk menjalankan amanah ini. Untuk menggunakan power bukan force maka orang tua harus menyadari Allah yang suci bahwa amanah anak ini dari Allah dan ketika bermasalah di sekolah ini juga dari Allah SWT maka amanah orang tua adalah menyelesaikan amanah ini , tentu ini sangat berbeda dengan orang tua yang menggunakan force dimana orang tua akan galau orang tua akan ganti memarahi anak dan akan membela anak mati matian di depan guru. cara orang tua mengatasi masalah anak dengan menyadari Allah yang maha suci inilah yang saya maksud dengan menyelesaikan masalah dengan mindfulness
- Surat Al-Mu’minun Ayat 8:
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” 1